Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP) menyatakan, partainya akan terus memperkuat basis pemilih dari kalangan pesantren dan aktivis Islam untuk menjaring suara di Pemilu 2019 agar bisa lolos ambang batas parlemen. Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektoral PPP baru mencapai 2,7 persen.
"Sebulan ke depan kita memperkuat basis pemilih tradisional. Pemilih tradisional yakni kalangan pesantren dan aktivis Islam," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi kepada merdeka.com, Jumat (22/3/2019).
Ia menambahkan, meski hasil survei Litbang Kompas menunjukkan elektoral PPP masih belum di titik aman, hal itu tidak menjadi persoalan.
"Biasa saja. Survei Kompas memang selalu PPP tak lolos PT (parliamentary threshold) bisa dicek di setiap survei menjelang pemilu. Kami mau lolos pemilu bukan lolos survei. Namun demikian hasil survei tersebut tetap menjadi acuan untuk memetakan gerakan politik ke depan. Kami akan terus bekerja maksimal agar suara PPP tak semakin tergerus," ujar Wasekjen PPP itu.
Dikutip dari Harian Kompas yang terbit, Kamis 21 Maret 2019, elektabilitas partai baru di bawah ambang batas masuk parlemen atau parliamentary threshold yaitu PSI (0,9%), Berkarya (0,5%), Garuda (0,2%), dan Perindo (1,5%).
Survei juga menunjukkan Hanura, partai yang mempunyai kursi DPR 2014-2019, terancam gagal masuk Senayan karena elektabilitasnya hanya berkisar 0,9%.
https://ift.tt/2FB5psa
March 30, 2019 at 05:33PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2FB5psa
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment