Wednesday, January 2, 2019

Perbankan Diminta Tak Mengekor The Fed Naikkan Suku Bunga

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali kecewa atas langkah Bank Sentral AS atau The Fed yang menaikkan suku bunga. Trump menyebut langkah itu terlampau terburu-buru.

"Mereka menaikan suku bunga terlalu cepat karena mereka pikir ekonomi sedang baik. Tetapi saya pikir bahwa mereka akan segera paham," ujar Trump di Oval Office seperti dilaporkan CNBC, Rabu (26/12/2018).

Trump juga mengirimkan kepercayaan dirinya kepada para pebisnis AS dan menyebut para perusahaan di negaranya sebagai yang terhebat di dunia.

"Jadi saya pikir ini adalah peluang besar untuk membeli," ujarnya.

Namun, analis Yahoo! Finance menyebut Trump dan Bank Sentral sama-sama ambil adil dalam membuat volatilitas saham. Sempat pula beredar kabar pemecatan Gubernur Bank Sentral AS walau itu telah dibantah pihak Gedung Putih.

Tepat sebelum Natal, Trump menyebut Bank Sentral sebagai sumber masalah ekonomi, dan tidak memahami efek perang dagang, yang dianggap Trump penting, serta perihal dolar As yang kuat. Trump pun menyamakan the Fed seperti pemain golf yang tak mampu mencetak angka.

"Satu-satunya masalah pada ekonomi kita adalah the Fed. Mereja tidak memiliki rasa terhadap Pasar, mereka tak paham  perlunya Perang Dagang atau Dolar As yang Kuat atau bahkan Penutupan (Pemerintah) oleh Demokrat terkait Perbatasan," cuit Trump beberapa jam sebelum Natal.

Langkah kenaikan suku bunga AS pada Rabu lalu telah diprediksi luas sebelumnya. Ini adalah kali keempat Bank Sentral AS melakukannya tahun ini.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Asy2pQ

January 02, 2019 at 04:36PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2Asy2pQ
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment