:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1851192/original/047278900_1517371585-iStock-615804292-630x378.jpg)
Agus menyampaikan, tujuan pembangunan Pelabuhan Patimban adalah untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan.
Selain itu, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi Migas.
Pembangunannya sendiri dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Pada tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS dan pada Tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7.5 Juta Teus.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. "Nantinya Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang (Backup Area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 Ha," ujar dia.
Agus menjelaskan, saar ini masih ada juga proses yang tengah berjalan yaitu proses pengadaan tanah berupa pembayaran ganti rugi secara bertahap. "Penggantian kerugian pemilik tanah secara bertahap diharapkan selesai pada akhir bulan Juni 2019," kata Agus.
Di samping kegiatan yang dikerjakan oleh Kementertian Perhubungan juga telah berlangsung pekerjaan pembuatan akses jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mengefisienkan biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri salah satunya produk otomotif.
"Pemerintah berharap pembangunan Pelabuhan Patimban akan berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan sehingga akan mendukung kelancaran arus barang dan penumpang serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," kata dia.
Hadir dalam acara site visit Pembangunan Pelabuhan Patimban tersebut adalah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Chief The Mission Kedutaan Besar Jepang, Keiichi Ono dan perwakilan dari unsur-unsur terkait lainnya. (Yas)
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Siklus Badai Tropis Dahlia menyebabkan ombak tinggi membuat ASDP Cabang Merak menghentikan penyeberangan
http://bit.ly/2AwAzPN
January 09, 2019 at 06:44PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2AwAzPN
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment