:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2390182/original/081489300_1540269158-khaso.jpg)
Liputan6.com, Riyadh - Pemerintah Arab Saudi dikabarkan menolak untuk mengungkap keberadaan Saud al-Qahtani, tersangka utama dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Setelah disebut sebagai pemimpin kelompok eksekusi Khashoggi, al-Qahtani --yang merupakan mantan ajudan Putra Mahkota Mohammed bin Salman-- belum juga muncul, bahkan untuk pernyataan tertulis sekalipun.
Awal pekan ini, surat kabar Washington Post melaporkan, sebagaimana dikutip dari Ahvalnews.com pada Rabu (9/1/2019), al-Qahtani dipecat dari pekerjaannya sebagai ajudan pemerintah, tak lama setelah Turki mengungkap serangkaian bukti tentang pembunuhan Jamal Khashoggi oleh tim berisikan 15 orang di konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, 2 Oktober lalu.
Pada November 2018, Kerajaan Arab Saudi mengkonfirmasi bahwa al-Qahtani sedang diselidiki dan dilarang meninggalkan negara itu. Namun, setelahnya, sama sekali tidak ada kabar yang menjelaskan kondisi tersangka.
Dalam beberapa pekan terakhir, masih menurut Washington Post, al-Qahtani dilaporkan terlihat di kota pesisir Jeddah, dan beberapa kali kelur masuk pengadilan kerajaan di Riyadh, harian The Independent melaporkan.
Jaksa penuntut Saudi mengatakan al-Qahtani memainkan peran utama dalam pembunuhan Khashoggi, dan dia termasuk di antara 17 warga Saudi yang dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat sehubungan dengan kasus ini.
Negara-negara Barat menyaksikan penanganan Riyadh atas al-Qahtani sebagai tanda komitmennya terhadap keadilan dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.
Simak video pilihan berikut:
Jamal Khashoggi, seorang jurnalis berkebangsaan Arab Saudi dikabarkan hilang di Turki. Banyak dugaan Khashoggi dibunuh saat berkunjung ke kedutaan Arab Saudi di Istanbul.
http://bit.ly/2C8vv3V
January 09, 2019 at 06:02PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2C8vv3V
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment