:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2555069/original/008309100_1545631494-20181224-Udara-Sumur-6.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut jika wilayah Indonesia timur lebih rawan bencana tsunami. Karena, wilayah seperti Sulawesi, Maluku, NTT, dan Papua dilewati tiga lempeng tektonik aktif.
Hal ini juga dibenarkan oleh ahli tsunami dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hamzah Latief. Menurutnya, sejarah kejadian tsunami di Indonesia timur memang cukup banyak.
"Memang dari sejarah tsunami, jumlah kejadian di Indonesia timur itu memang banyak. Yang kedua, memang tatanan tektoniknya itu lebih rumit, sehingga tsunaminya banyak," ujar Hamzah kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Hanya saja, lanjut dia, besar tsunami di Indonesia timur tidak sebesar Indonesia bagian barat. Kecuali jika datangnya tsunami bersamaan dengan longsor.
"Seperti di Palu, itu dia (tsunaminya) gabung longsor, tetapi magnitudonya enggak seperti Aceh karena panjang patahannya lebih kecil. Cuma memang rumit," papar dia.
Magnitudonya, menurut Hamzah, sekitar 7,8 sampai 8,8. Tetapi, tidak menimbulkan tsunami besar, kecuali digabung dengan longsor.
Selain itu juga, Hamzah menyebut, jika tsunami terjadi di Indonesia timur, jumlah korbannya akan jauh lebih sedikit.
"Korban di Indonesia timur lebih sedikit karena penduduk yang ada juga lebih sedikit," ucap Hamzah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tsunami di Anyer menyebabkan kerusakan yang serius. Bangunan dan kendaraan hancur akibat tsunami.
http://bit.ly/2GF1u1e
December 27, 2018 at 08:51PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2GF1u1e
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment