Liputan6.com, Jakarta Selama 13 tahun Reino Barack menghabiskan hidupnya di luar negeri. Ada begitu banyak pengalaman yang didapatkan selama menetap di Geneva, Switzerland. Salah satunya adalah saat berpuasa.
Suami Syahrini ini menetap di asrama yang dihuni oleh sekitar 200 hingga 300 orang dan yang menjalani ibadah puasa di sana tak lebih dari 10 orang saja.
Menjadi kaum minoritas yang menjalankan ibadah puasa, Reino mengaku bukan hal mudah. Terlebih, ia harus mencari makan untuk buka puasa dan sahur sendirian karena tak disediakan pihak asrama.
"Kalau di asrama ada jam makannya, dan terbatas. Waktu jaman saya puasa karena musim dingin buka nya jam lima sore. Jadi enggak ada makanan tuh, harus cari sendiri. Sama perihal sahur. Siapa yang bangun jam tiga pagi untuk makan, enggak ada," kata Reino Barack.
Dalam video di saluran Medcom Id yang tayang Minggu (26/5) lalu, Reino yang mendapat uang jajan pas-pasan harus berpikir keras untuk mendapat makanan saat buka puasa dan sahur.
Alhasil, ia meminta kepada orangtua di Indonesia untuk dikirimkan makanan instan seperti mie dan nasi.
"Saya seminggu dikasih sekitar Rp 400 hingga Rp 500ribu, sudah termasuk pulsa, makan di luar asrama, derejen, dan lainnya. Uang benar-benar pas-pasan. Dalam keterbatasan itu saya nelpon orangtua minta dikirim mie instan dan nasi instan," jelasnya.
Permintaan agar dikirim makanan kepada orangtuanya itu sebagai upaya dari Reino Barack untuk menghemat uang jajan yang diberikan.
Dikenal sebagai anak yang terlahir dari keluarga kaya raya tak membuat Reino Barack muda bergelimang harta. Ia masih mendapat jatah uang jajan yang cukup minim dan harus putar otak untuk menghematnya. (Astri Agustina/Merdeka.com)
http://bit.ly/2HKtkrh
May 30, 2019 at 06:15PM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2HKtkrh
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment