Sekitar satu jam sebelum matahari terbenam, umat Islam dan Yahudi banyak yang mengenakan pakaian yang menunjukkan identitas agama mereka masing-masing. Mereka berdesakan di tempat suci sinagoge.
Mereka bergiliran menanyai Kullock dan Imam Ossama Bahloul, yang tinggal di Islamic Center of Nashville, tentang bagaimana Yudaisme dan Islam memandang segala sesuatu mulai dari keselamatan hingga makna hidup.
Kedua pemimpin agama tersebut menjawab dengan menceritakan persahabatan mereka sendiri dan berbagi kisah imigrasi mereka ke AS, Kullock dari Argentina dan Bahloul dari Mesir.
Ketika mereka mengurai keyakinan agama masing-masing, ruangan itu secara berkala meledak dengan tawa seperti ketika Bahloul menjelaskan kesan pertamanya tentang rabi.
"Saya sangat senang. Ini pertama kalinya saya berbicara dengan seorang rabi dengan aksen (yang dimilikinya sendiri)," kata Bahloul seperti dikutip dari Tennessean.com, Sabtu (1/6/2019).
Banyak umat muslim yang hadir pada Rabu malam adalah jemaat Islamic Center of Nashville. Bahloul menjelaskan mengapa mereka menghargai tawaran Kullock untuk menjadi tuan rumah bagi mereka untuk berbuka puasa di sinagoge dan terus berbicara satu sama lain alih-alih tentang satu sama lain.
"Inilah yang diharapkan agama kita," kata Bahloul. "Kami percaya bahwa komunitas keagamaan dapat menjadi bagian dari solusi," lanjutnya.
http://bit.ly/2Kcn3Xc
June 01, 2019 at 07:20AM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2Kcn3Xc
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment