Wednesday, April 17, 2019

Wamen ESDM Arcandra Tahar Bahagia Bisa Kembali Nyoblos di Tanah Air

Setelah kembali ke Indonesia dan dipilih menjadi wamen ESDM, Arcandra Tahar terus melakukan terobosan untuk membangkitkan kembali sektor migas dan energi Indonesia. Salah satu karyanya adalah menginisiasi lahirnya sistem fiskal gross split menggantikan sistem cost recovery yang mengandalkan dana APBN.

Dengan gross split, kontraktor migas akan membiayai seluruh biaya eksplorasi dan produksi migas tanpa membebani APBN lagi. Setelah lahir gross split, lelang blok migas selama 2017-2018 berhasil menetapkan 14 pemenang lelang. Padahal di tahun 2015-2016, lelang blok migas dengan cost recovery tak satupun yang diminati investor migas.

Berkat sistem gross split, pemerintah mendapatkan dana besar untuk membiayai eksplorasi dan penemuan cadangan migas baru melalui dana komitmen kerja pasti (KKP) yang disiapkan investor pengelola blok migas. Total dana KKP yang telah tersedia kini mencapai lebih dari Rp 31,5 triliun.

Sistem fiskal gross split juga lebih memberikan kepastian, kesederhanaan dan efisien dalam proses bisnis maupun administrasinya.

Berkat ihtiar pemerintah dalam mendorong penemuan cadangan migas dan eksplorasi, reverse replacement ratio (RRR) atau ratio penggantian cadangan Migas Indonesia naik dari semula hanya 70 persen menjadi lebih dari 100 persen di akhir 2018.

"Kami terus mendukung upaya para kontraktor dalam mempercepat produksi migas melalui persetujuan plan of development (POD) secara cepat. Sejak April 2018 hingga bulan Maret 2019, kementerian ESDM sudah menyetujui POD di 7 blok migas, dimana 2 blok menggunakan gross split dan 5 blok lainnya tetap memakai sistem cost recovery," tegas Arcandra Tahar.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2IqgfoR

April 17, 2019 at 03:36PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2IqgfoR
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment