Tuesday, April 30, 2019

Kementerian PUPR Alokasikan Rp 39 Triliun untuk Ketersediaan Air

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan tampungan dan suplai air, diantaranya melalui pembangunan 65 bendungan, embung, revitalisasi danau dan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Pembangunan tampungan air di berbagai daerah di Indonesia akan terus dilanjutkan untuk mencapai Visium Kementerian PUPR Tahun 2030, yakni rasio tampungan air terhadap jumlah penduduk bisa mencapai sebesar 120 meter kubik per kapita per tahun atau meningkat dari saat ini baru mencapai 50 meter kubik per kapita per tahun.

Adapun rasio tampungan air di Tanah Air saat ini terhitung masih kecil, atau hanya satu tingkat di atas Ethiopia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam kurun 2015-2019 pemerintah menargetkan pembangunan 65 bendungan, dimana sebanyak 49 diantaranya merupakan bendungan baru dan 16 bendungan lanjutan. Hingga 2018, sebanyak 55 dari 65 bendungan sudah dalam tahap konstruksi, dimana 14 bendungan sudah rampung atau dalam tahap penyelesaian akhir konstruksi. 

"Indonesia masih membutuhkan banyak bendungan. Jika dibandingankan dengan Korea yang luasnya setara dengan Jawa Tengah ada ribuan, China puluhan ribu bendungan. Bendungan kita baru 231 buat ditambah 65 buat. Baru 296 bendungan yang baru bisa mengairi 20 persen dari irigasi kita," jelas dia, Selasa (30/4/2019).

Dengan kondisi tersebut, ungkap Basuki, para ahli bendungan Indonesia harus lebih maju dalam merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara bendungan, serta mengantisipasi ancaman terhadap bendungan seperti risiko gempa bumi hingga perubahan iklim ekstrim.

"Adanya program pembangunan bendungan, semakin mengasah intellectual exercise kita tentang proses membangun bendungan-bendungan itu," urainya.

Oleh karenanya, ia pun mengimbau, tanggung jawab dan tantangan Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB) dalam pembangunan bendungan di Indonesia sangat besar. Salah satunya dalam menyiapkan SDM bendungan yang lebih tangguh, inovatif, dan tanggap terhadap ancaman bencana, baik di lokasi bendungan maupun lingkungan sekitarnya.

"Saya mengajak para generasi muda ahli bendungan besar yang tergabung dalam KNI-BB untuk memanfaatkan pembangunan 65 bendungan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi," seru dia.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2ZHchgZ

April 30, 2019 at 06:15PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2ZHchgZ
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment