Monday, April 8, 2019

Umrah Dongkrak Tingkat Keterisian Bandara Kertajati

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, hingga saat ini masih sepi penumpang. Tingkat okupansi bandara ini dikabarkan masih di bawah 30 persen.

Melihat situasi ini, pengamat penerbangan yang juga anggota Ombudsman RI Alvin Lie menduga, proses pembangunan bandara yang memakan biaya Rp 2,6 triliun ini tidak disertai dengan kajian kelaikan mengenai potensi pasar maupun aspek ekonomi.

"Nah ini barang sudah jadi sekarang. Jadi untuk Kertajati ini konsep produknya harus jelas, ini bandara mau dijadikan bandara apa, apakah bandara umum atau bandara yang spesialis, misalnya fokus pada pesawat charter, atau kargo, atau untuk MRO (Maintenance Repair & Overhaul atau perbaikan dan perawatan pesawat)," urainya kepada Liputan6.com, Senin (8/4/2019).

Saat memulai proyek seharusnya turut diperhitungkan beberapa aspek. Seperti jumlah penduduk di sekitar kawasan bandara, pola perjalanan warga sekitar dengan transportasi udara seperti apa, hingga kebutuhan sektor industri dan perdagangan di sana.

"Sebaliknya, orang-orang dari luar Kertajati, apa keperluan mereka datang ke lokasi tersebut. Tidak bisa hanya mempromosikan bandaranya, tapi wilayahnya. Apakah ada potensi wisata, perdagangan, perindustrian, atau mungkin ada pendidikan atau perawatan kesehatan, itu kan macam-macam daya tarik yang bisa ditawarkan," sambungnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2WRXJsA

April 08, 2019 at 05:30PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2WRXJsA
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment