:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2768623/original/041919700_1554329563-BANYUMAS_TIGA_ZAMAN-Ridlo__2_.jpg)
Perupa mengusung berbagai aliran, di antaranya realisme, naturalis, kaligrafi, futurisme, dekoratif, surealis.
Membuka pameran, seniman Padhepokan Cowongsewu, Titut Edi Purwanto menggelar pertunjukan seni atau performing art. Sementara seniman mural, Adan Fajar "Maruciel" mengekspresikan keliarannya dengan "mengebom" papan berukuran raksasa.
Pemilik Omah Maen Resto, Guno Purtopo mengaku prihatin dengan kurangnya galeri lukis di Sokaraja. Akibatnya, pelukis kekurangan tempat untuk memajang karyanya.
Dia berharap, keberadaan Galeri Seni Kampoeng Maen bakal memicu kegiatan berkesenian di Banyumas. Dengan begitu, geliat seni rupa di Banyumas akan terasa. Pelukis di Banyumas boleh memajang dan memamerkan karyanya di tempat ini.
"Dengan adanya Galeri Seni Kampoeng Maen, segala bentuk kesenian Banyumas bisa di sini, nanti jadi satu galeri seni dan menjadi satu destinasi wisata baru," dia menerangkan.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Dinporabudpar) Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, konsep galeri seni yang dihadirkan Kampoeng Maen cukup menarik. Menurut dia, galeri ini harus dikemas agar memiliki daya jual agar bisa menarik wisatawan.
"Perlu ada inovasi agar menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. Seni budaya yang menghasilkan produk-produk kreatif merupakan pendukung pariwisata yang memiliki nilai lebih," dia menandaskan.
https://ift.tt/2UxIIP5
April 04, 2019 at 04:02PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2UxIIP5
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment