:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1578512/original/052132800_1493283746-Keluarga-Harmonis5.jpg)
Menurut Yusa, kebahagiaan adalah sebuah perasaan. Bukan sesuatu yang bisa dicapai dengan logika atau rasionalitas.
"Susah pakai rasional, susah pakai intelektual, susah pakai logika."
Padahal, orang Indonesia selama ini dididik untuk berpikir hanya dengan logika belaka. Hal ini membuat orang semakin jauh dengan jiwa dan tidak bisa merasakannya lagi.
"Semakin jauh dari jiwa, semakin jauh kita dari kebahagiaan itu. Karena kita tidak dilahirkan untuk susah. Kodrat kita dilahirkan untuk bahagia, apapun statusnya," kata Yusa mengungkapkan.
Selama melayani perawatan kesehatan jiwa sendiri, Yusa melihat bahwa masalah jiwa masih dianggap sepele oleh masyarakat. Ini membuat banyak orang enggan bertemu dengan pakar kesehatan jiwa.
"Kita tidak bisa berbicara spiritualitas ketika spiritualitas itu hanya dijadikan pelarian. Tidak ada ketenangan yang bisa dicapai dengan mencari solusinya di luar diri kita," Yusa menambahkan.
"Solusi dan jawaban kebenaran sebenarnya terletak di dalam jiwa manusia itu sendiri."
http://bit.ly/2J2cmpF
April 28, 2019 at 03:00PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2J2cmpF
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment