Sebelumnya, kemajuan teknologi dan digital kian menyasar semua sektor tak terkecuali sistem pembayaran (payment system) dan layangan keuangan lainnya.
Hal tersebut membuat masyarakat perlahan mulai meninggalkan aktivitas perbankan dalam aktivitas sehari-harinya.
Saat ini, masyarakat sudah mulai beralih menggunakan sistem pembayaran lain yang dianggap lebih praktis yaitu menggunakan dompet digital. Hanya dengan scan barcode, transaksi pun dapat diselesaikan hanya dengan telepon pintar.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara menyebutkan, kondisi perubahan perilaku masyarakat dalam transaksi menjadi perhatian khusus BI. Bahkan pihaknya telah mengumpulkan para pelaku industri keuangan baik perbankan maupun non bank.
"Payment sistem bahwa pak Perry (Gubernur BI) bersama Dewan Gubernur 2 atau 3 bulan lalu, kita undang teman perbankan, ada perbankan dan non bank," kata dia di Gedung BI, Jakarta, Rabu 27 Maret 2019.
Menurut dia, melihat kondisi yang ada saat ini, industri perbankan nampak kalah dan ketinggalan oleh dompet digital tersebut. Hal itu membuat BI mendorong perbankan untuk turut berinovasi agar tidak tertinggal jauh.
"Yang non bank melesat dan kita bicara gopay dan e-commerce lain, ovo melesat. Sementara teman-teman perbankan kalah," ujar dia
Dia berpesan agar perbankan dapat meningkatkan kapasitas serta layanannya. Dari pihak perbankan sendiri, ada permintaan diterbitkannya regulasi khusus mengatur hal tersebut agar terjadi level persaingan yang setara antara perbankan dengan dompet virtual.
"Kemudian teman teman perbankan(meminta) bagiamana regulator bisa memfasilitasi. Kami di BI ingin bagaimana perbankan jangan ketinggalan. Bagaimana perbankan jangan ketinggalan dan we need banking but we not bank," kata dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
https://ift.tt/2uwJRHX
March 27, 2019 at 05:00PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2uwJRHX
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment