Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menegaskan jika sebagai upaya untuk menekan impor bahan baku industri farmasi diperlukan investasi.
Hal ini dia sampaikan dalam acara 'Peresmian Pelepasan Kontainer Ekspor Ke-3.000 PT Bayer Indonesia,' di Jakarta, Rabu(27/3/2019).
"Impor bahan baku dan impor industri itu sama, harus ada investasi. Jadi kita kejar investasi dulu," kata dia.
Dia mengakui bahwa industri farmasi nasional masih terkendala pasokan bahan baku dari dalam negeri, sehingga hampir 90 persen bahan bakunya masih dipenuhi dari impor.
Saat ini Indonesia masih mengimpor sebesar USD 4 miliar dalam bentuk bahan baku obat dan sekitar USD 800 Juta dalam bentuk obat jadi.
"Untuk farmasi kan impornya masih tinggi. Jadi bahan bakunya," jelas Airlangga.
Selain mendorong investasi, Pemerintah juga akan terus berupaya menggenjot kinerja ekspor Indonesia. Sektor nonmigas, salah satunya farmasi, diakuinya memang berkinerja positif bagi perekonomian nasional.
"Jadi pemerintah Pak Jokowi konsisten menggenjot ekspor dan menekan impor. Dan kalau kita lihat kemarin, 2018 kita kalau sektor nonmigas kan positif sehingga kita genjot terus sektor ini berkontribusi terhadap perekonomian," jelas dia.
"Tentu kita target farmasi ini jadi andalan, karena bea ekspornya kebanyakan negara itu nol jadi potensi Indonesia besar," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
https://ift.tt/2ut21KK
March 27, 2019 at 02:53PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2ut21KK
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment