Karya musik baru pada pementasan dibawakan untuk menggambarkan tiap-tiap adegan, bertujuan untuk lebih memberikan jiwa dan rasa pada cerita Roro Jonggrang. Musik berjenis kontemporer dipadukan dengan beberapa alat musik modern dan tradisional seperti gitar, synthesizer, perkusi, suling, karinding, dan lainnya.
Dekorasi unik juga ditampilkan dalam pertunjukan yaitu dengan visual layar belakang dan dekorasi yang sebagian menggunakan rumput dan material lainnya yang dapat memberikan efek-efek tertentu seperti air, plastik mika berwarna, tinta, dan lainnya.
Menurut mentor dari Wayang Suket Indonesia Subarkah Hadisarjana, biasanya wayang suket dimainkan oleh para pengembala di waktu istirahatnya. Kali ini kelompok Wayang Suket Indonesia mengangkat kembali budaya itu melalui teater dengan dongeng dan bercerita tentang Candi Prambanan.
"Tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengenal dengan baik Wayang Suket, padahal kesenian ini termasuk budaya Indonesia yang unik dan mengagumkan," pungkas Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Ucapan terima kasih disampaikan Adrian kepada komunitas Wayang Suket Indonesia yang terus berkomitmen melestarikan serta mengenalkan keunikan Wayang Suket kepada seluruh generasi muda Indonesia, bahkan masyarakat luar. (Adinda Kurnia Islami)
Saksikan video pilihan di bawah:
http://bit.ly/2YWH6xJ
April 08, 2019 at 03:30PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2YWH6xJ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment