Tuesday, March 26, 2019

Tingkat Kesejahteraan Rakyat RI Masuk 5 Besar Indeks Global

Liputan6.com, Jakarta Tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia dinilai meningkat hingga berhasil masuk ke jajaran lima besar indeks kesejahteraan global. Angka ini naik dibandingkan tahun lalu, Indonesia berada di urutan ke-14.

Ini merupakan hasil survei perusahaan penyedia jasa kesehatan Cigna Corporation. Dalam Survei Skor Kesejahteraan 360 berisi persepsi kesejahteraan masyarakat di 22 negara. Dalam survei global yang dilakukan awal 2019 terhadap 13.200 responden itu, kesejahteraan yang disurvei mengacu pada lima pilar utama yakni fisik, keluarga, sosial, keuangan, dan pekerjaan.

“Indonesia berhasil keluar dari jajaran 10 negara dengan persepsi kesejahteraan terendah,” kata Direktur Cigna Indonesia Phil Reynolds di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Reynolds menjelaskan, Survei Skor Kesejahteraan 360 dilakukan Cigna tiap tahun. Tahun ini merupakan survei kelima. Dalam survei kali ini, skor kesejahteraan masyarakat Indonesia berada di peringkat keempat dengan indeks kesejahteraan yang melompat 4,4 poin dari 61,0 menjadi 65,4.

Sementara itu, Chief Marketing and Strategic Partnership Officer Cigna Indonesia Akhiz Nasution menjelaskan, dalam survei itu terungkap, semakin banyak reponden yang merasa mereka berhasil menjaga makan agar tetap sehat, memiliki waktu untuk berolah raga, berat badan ideal, dan tidur yang cukup.

“Masyarakat Indonesia juga merasa mereka semakin mampu menjaga kesejahteraan keluarga mereka, dilihat dari kemampuan menjaga kesehatan dan menjamin keuangan pasangan, anak, dan orang tua mereka.

Indeks kenaikan tertinggi terlihat dari kepercayaan diri masyarakat Indonesia dalam menjamin kesejahteraan dan pendidikan anak mereka, poinnya naik 15 poin, dari 40 menjadi 55,” tutur Akhiz.

Dia mengatakan, berkaca dari survei itu, Cigna Indonesia bisa menyiapkan produk-produk proteksi yang sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Market di Indonesia penetrasinya masih sangat kecil, baru sekitar dua persen. Lewat survei ini, kami bisa memberi kontribusi positif. Produk-produk yang kami keluarkan disesuaikan dengan kebutuhan,” papar Akhiz.

Secara keuangan, masyarakat Indonesia juga semakin percaya diri. Hal itu dilihat dari kemampuan mereka membayar kebutuhan edukasi keluarganya.

Selain itu, kata dia, dari survei terungkap, semakin banyak masyarakat Indonesia yang merasa puas dengan paket gaji dan kompensasi dari tempat mereka bekerja, meskipun hal tersebut harus dibayar dengan bertambahnya tanggung jawab di kantor.

Dijelaskan, mayoritas masyarakat Indonesia, atau sebanyak 76 persen mengungkapkan bahwa kantor mereka menyediakan program-program kesejahteraan seperti klub kesehatan, olah raga, kelas sharing, dan lain-lain.

Angka ini cukup tinggi ketimbang rata-rata global yang hanya 46 persen. Hampir setengah responden (48 persen) juga mengungkapkan, kantor mereka menyediakan sarana dan dukungan untuk mengurangi stres, angkanya cukup tinggi dibandingkan rata-rata global yang hanya 28 persen.

Terkait usia tua, masyarakat Indonesia memiliki waktu yang cukup singkat dalam mempersiapkan usia tua, karena mayoritas responden menyebut masa tua dimulai pada usia 57 tahun. Indonesia adalah negara dengan jawaban usia tua terendah.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2TW8mxs

March 26, 2019 at 05:42PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2TW8mxs
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment