Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyebutkan, pendapatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor migas itu meningkat tiap tahun.
Pada 2018, Pertamina membukukan pendapatan USD 56 miliar. Jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya, yaitu USD 42,9 miliar. Sementara laba bersih yang diraup selama tahun 2018 sebesar USD 2 miliar atau setara Rp 28,45 triliun (USD 1 = Rp 14.227).
"Jadi kalau ada yang menyebut Pertamina merugi itu adalah hoax, bohong besar. Pertamina tidak rugi, malah makin kuat," tegas Nicke di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Riau dalam kegiatan BUMN Goes to Campus di Pekanbaru, Selasa (19/3/2019).
Nicke menjelaskan, Pertamina sudah berhasil mengambil alih Blok Rokan di Riau yang selama 90 tahun dikelola perusahaan asing. Dia menyebut blok itu mulai dioperasikan mulai 2021, tapi pada Januari 2019 sudah bisa diambil minyak buminya.
Pengelolaan Blok Rokan oleh Pertamina disebut Nicke bisa menurunkan impor minyak hingga 70 persen. Dengan demikian, neraca Migas akan membaik dan devisa negara tidak ada yang keluar.
"Karena bayarnya di dalam negeri, neraca migas nasional akan naik," ucap Nicke.
Nicke mengatakan, kualitas minyak mentah fosil di Blok Rokan paling baik di Indonesia bahkan melebihi kualitas minyak impor. Minyak di blok ini akan dieksplorasi lagi karena baru tergarap sepertiganya.
"Minyak di Blok Rokan menghasilkan Pertamax paling bagus sehingga negara diuntungkan, masyarakat juga, harganya lebih murah," terang Nicke.
Dengan penambahan eksplorasi di Blok Rokan, Nicke menyebut kerjasama dengan universitas kian terbuka. Nantinya akan ada pengembangan riset dan lulusan dari Universitas Riau bisa bekerjasama dengan Pertamina.
"Tentunya akan terbuka peluang kerja bagi masyarakat Riau, mari kita garap bersama-sama," imbuh Nicke.
https://ift.tt/2FxTUBB
March 26, 2019 at 04:10PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2FxTUBB
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment