Liputan6.com, Jakarta - Sistem pembaruan software Asus disebut-sebut telah diretas dan dipakai untuk mendistribusikan malware ke 1 juta komputer Windows. Demikian menurut perusahaan keamanan Kaspersky Lab.
Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Selasa (26/4/2019), malware ini menyamar sebagai sebuah pembaruan perangkat lunak "kritis" yang didistribusikan dari server Asus dan ditandai dari sertifikat Asus asli, sehingga membuatnya tampak valid.
Rincian peretasan ini pertama kali diungkapkan oleh Motherboard. Tidak jelas apa yang diinginkan para peretas, namun peretas sepertinya memang memiliki target spesifik, yakni pengguna Asus.
Malware ini memiliki instruksi khusus untuk 600 sistem yang akan diidentifikasi oleh alamat MAC tertentu.
Salah satu dari sistem tersebut terdeteksi, pembaruan kemudian akan menginstal lebih banyak program jahat untuk menyerang sistem secara lebih lanjut.
Kaspersky menamakan serangan itu sebagai ShadowHammer. Penargetan dengan metode semacam ini sering dikaitkan dengan serangan spionase yang dilakukan oleh negara, terutama menggunakan Stuxnet, yang membuat malware menyebar secara luas.
Tampaknya, pihak Asus belum menghubungi pelanggan atau mengambil tindakan untuk menghentikan malware.
Dalam emailnya kepada The Verge, Asus mengatakan akan mengeluarkan pernyataan resmi tentang malware tersebut.
https://ift.tt/2HI9u1h
March 26, 2019 at 03:48PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2HI9u1h
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment