:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2762099/original/020907400_1553663000-IMG-20190327-WA0017.jpg)
Sito mengetahui soal alat kelamin tidak wajar menantunya setelah dikabarkan orang-orang di sekitarnya. Atas dugaan itu, dirinya melaporkan menantunya ke polisi.
"Jadi tidak tahu sendiri, tetapi dapat info dari orang luar," ujar Aipda Dadang.
Agar masalah tersebut tidak berkepanjangan, Polsek Maron mengumpulkan semua pihak, termasuk kepala desa dan perangkat Maron Kidul. Mereka dikumpulkan di rumah pelapor.
"Tujuannya untuk mengklarifikasi kebenaran bahwa alat kelamin menantunya besar," kata Dadang.
Setelah semuanya berkumpul, Basar kemudian menunjukkan alat kelaminnya ke mertuanya dan kakak iparnya Nedi. Saat dilihat, ternyata apa yang beredar di masyarakat itu tidak benar alias hoaks. Sito kemudian mencabut laporannya dan meminta maaf.
"Karena itu, masyarakat jangan mudah termakan hoaks. Sebelum bertindak harus didasari kepada kebenaran, sehingga tidak ada saling curiga," ucapnya.
https://ift.tt/2JM4CKt
March 28, 2019 at 04:31PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2JM4CKt
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment