:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2287781/original/070814500_1532261833-Ethiopian_Airlines.jpg)
Liputan6.com, Addis Ababa - Insiden jatuhnya maskapai penerbangan Ethiopian Airlines memang meninggalkan luka. Sebab, ada sekitar 157 orang yang tewas dalam penerbangan itu.
Di balik kecelakaan tersebut, ternyata ada dua orang yang selamat. Yang pertama adalah pria asal Yunani bernama Antonis Mavropoulos dan warga Uni Emirat Arab bernama Ahmed Khalid.
Dikutip dari situs arabnews.com, Senin (11/3/2019), Antonis Mavropoulos gagal naik pesawat menuju Nairobi lantaran terlambat dua menit sebelum jadwal keberangkatan.
"Saya sempat marah karena tidak ada satupun orang yang membantu saya mencapai gate keberangkatan tepat waktu," ujar Antonis Mavropoulos dalam sebuah unggahan di Facebook berjudul "Hari Keberuntunganku".
Mavropoulos adalah Presiden International Solid Waste Association, sebuah organisasi nirlaba. Ia hendak menuju Nairobi guna menghadiri pertemuan tahunan Program Lingkungan PBB.
Setelah tahu ia terlambar, Mavropoulos memutuskan untuk memesan penerbangan berikutnya. Namun, ia dicegah oleh staf bandara.
"Mereka membawa saya ke kantor polisi bandara. Petugas mengatakan kepada saya untuk tidak memprotes tetapi untuk berdoa kepada Tuhan karena saya adalah penumpang yang selamat dari penerbangan Ethiopian Airlines ET 302," jelasnya.
"Mereka mengatakan mereka tidak bisa membiarkan saya pergi sebelum memeriksa identitas saya. Itu adalah alasan saya untuk tidak terbang ke Nairobi," tambahnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kementerian Luar Negeri RI telah mengonfirmasi kebenaran satu warga Indonesia menjadi korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines.
https://ift.tt/2F29ExH
March 11, 2019 at 04:38PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2F29ExH
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment