Liputan6.com, Makassar - Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Mas Guntur Laupe menjenguk EAB di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Rabu (30/10/2019). EAB sebelumnya ditemukan di dalam sebuah kamar indekos sambil memeluk jenazah ibunya yang telah beberapa hari meninggal dunia.
Sebuah boneka beruang berwarna merah muda pun menjadi hadiah orang nomor satu di Polda Provinsi Sulawesi Selatan itu kepada EAB. Senyum semringah bocah malang itu merekah saat melihat hadiah tersebut.
"Kami datang bersama ibu-ibu Bhayangkara untuk menjenguk. Yah kan, karena jiwa keibuan itu merasakan hal itu, sehingga terpanggil datang dan melihat khususnya kepada anak ini. Ibu-ibu ini membangkitkan semangat anak tersebut, apalagi mereka sudah berpengalaman merawat anak kecil, jadi tidak salah ibu-ibu ini dilibatkan," kata Guntur kepada awak media usai menjenguk EAB.
Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, Kombes Pol dr Farid Alamsyah mengatakan bahwa EAB rentan terkena penyakit karena selama beberapa hari menjaga jenazah orang yang sudah meninggal.
"Kalau dari sisi kesehatan, bocah yang memeluk jasad ibunya yang sudah membengkak rentan terkena bakteri pembusukan. Selain itu, secara psikis juga anak itu ada trauma, makanya kita lakukan pendampingan," Farid menerangkan.
Farid mengaku merasa bingung dengan daya tahan tubuh EAB yang selama beberapa hari mampu bertahan tanpa makan dan minum. "Kita tidak tahu apa yang ada dalam ruangan itu dan bagaimana dia tetap bertahan hidup. Yang jelas faktanya manusia sangat butuh cairan dan secara logika ini tidak bisa dijelaskan," dia memungkasi.
Penemuan Bocah 2 Tahun di Samping Jenazah Ibunda
Sebelumnya, M (39), ditemukan tidak bernyawa di kamar indekosnya di Jalan Bonto Nompo, Kelurahan Pa'baeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar pada Senin, 28 Oktober 2019 sekitar pukul 16.00 Wita. Jenazahnya ditemukan dalam posisi terlentang di depan pintu kamar mandi indekosnya.
M pertama kali ditemukan oleh pemilik indekos tempat M tinggal, Ratnawati (52). Saat itu, Ratna curiga karena mencium bau busuk dari dalam kamar dan mendengar suara anak kecil yang menangis.
"Tadinya ibu kosnya mau nagih uang iuran kos tapi saat tiba di depan kamar dia mencium bau busuk dan mendengar suara tangisan anak perempuan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko, Selasa (29/10/2019).
Pintu kamar indekos itu kemudian berusaha dibuka secara paksa. Sebelum membuka pintu kamar tersebut, sang pemilik indekos memanggil ketua RT, Bhabinkamtibmas, dan sejumlah warga untuk membantu dirinya.
"Setelah berhasil membuka pintu kamarnya, ditemukan korban sudah tak bernyawa lagi dalam keadaan sudah membengkak dan di samping jenazah terdapat anak perempuan korban yang masih berusia dua tahun," Indratmoko menjelaskan.
Tak lama berselang aparat kepolisian dari Polsek Tamalate, Tim Inafis Polrestabes Makassar dan Biddokkes Polda Sulsel datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Hasil pemeriksaan sementara sih kita tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," jelas Indratmoko.
Jenazah M kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk divisum. Demikian pula anak perempuan berusia dua tahun yang ditemukan di samping jenazah M, dia juga dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Keduanya dibawa ke (RS) Bhayangkara. Jenazah korban untuk divisum, anak perempuannya itu untuk mendapatkan perawatan," Indratmoko memungkasi.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
https://ift.tt/2Wuabzy
October 31, 2019 at 07:00AM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com https://ift.tt/2Wuabzy
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment