Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan industri otomotif kini bergerak menuju kendaraan listrik dan tanpa sopir. Namun, berdasarkan hasil survei Mobility Confidence Index dari JD Power 2019, mobil listrik dan tanpa sopir masih diragukan oleh konsumen.
Melansir Paultan, dalam skala 100 poin, mobil tanpa supir hanya mendapatkan 36 poin, dan kendaraan listrik mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu 56 poin.
"Out of the box, skor ini tidak menggembirakan. Ketika para pembuat mobil menuju jalan pengembangan untuk kendaraan yang dapat menyetir sendiri dan elektrifikasi yang lebih besar, penting untuk mengetahui apakah konsumen berada di jalan yang sama, dan menuju ke arah yang sama," jelas Xxecutive Director of Driver Interaction & Human Interface Research JD Power, Kristin Kolodge.
Dalam survei tersebut, skor 0-40 poin termasuk rendah, 41-60 netral, dan 61-100 positif.
Sementara itu, untuk hasil survei kendaraan autonomous sebanyak 5.749 konsumen dan kendaraan listrik 5.270 konsumen. Dari kategori tersebut, kepercayaan terhadap kendaraan tanpa sopir ini masih rendah.
Hasil survei
Total, 71 persen konsumen di Amerika Serikat tidak mempercayai sistem otonom tersebut, karena diyakini memiliki kemungkinan besar terjadi kegagalan sistem saat berkendara.
Sedangkan 57 persen takut jika sistem otonom dapat diretas dengan mudah, dan 55 persen lainnya meragukan sisi hukum kendaraan otonom.
Sedangkan mobil listrik memiliki hasil yang lebih baik, dengan 55 persen konsumen berminat untuk meminang mobil listrik karena memiliki efek baik bagi lingkungan.
Namun, mobil emisi rendah ini masih dibandingkan dengan mobil konvensional, terkait harga jual, ketersedian infrastruktur, dan jarak tempuh.
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
https://ift.tt/2GHxe3h
August 02, 2019 at 07:01AM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com https://ift.tt/2GHxe3h
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment