Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo sudah tiba di Pandeglang Banten, untuk memantau langsung dampak gempa Banten.
"Semestinya subuh ini Sabtu 3 Agustus 2019, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo bertolak ke Palangkaraya dan Pontianak untuk meninjau kegiatan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan. Namun beliau menundanya dan memutuskan untuk berada di Banten terkait dengan gempa yang terjadi semalam," ungkap Staf Khusus Ka BNPB Egy Massadiah, Sabtu (3/8/2019).
Doni, kata Eggy ingin melihat langsung dampak gempa dan memastikan semua pelayanan publik terlayani.
"Saya ingin memastikan bahwa semua dukungan untuk masyarakat yang terdampak langsung atau tidak, semua berjalan dengan baik," demikian kata mantan Danjen Kopassus itu sebagaimana yang disampaikan Egy Massadiah.
Semalam sesaat setelah gempa Banten, Presiden Jokowi langsung memerintahkan BNPB, TNI, Polri, dan Menteri sosial untuk bertindak cepat.
"Apabila ada yang memang harus disikapi, kita bergerak," ujar Jokowi di sela-sela menyaksikan pertunjukan Wayang Kulit di Halaman Istana Merdeka, Jakarta.
Ia pun memastikan, keadaan saat ini sudah aman karena tidak berpotensi tsunami. Pascagempa, dirinya langsung menghubungi aparat terkait untuk mendapatkan informasi terkini.
Ribuan Orang Mengungsi
Sekitar 500 warga Kecamatan Sumur, Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, masih mengungsi di Hunain Sementara (Huntara) akibat gempa Banten. Hunian itu dibangun pemerintah khusus korban tsunami 22 Desember 2018 silam.
"Warga masih khawatir. Alhamdulillah dibantu sama BPBD," kata Endi Haerudin, Camat Sumur, di Pandeglang, Sabtu (3/8/2019).
Selain di huntara, Endin mengatakan ada warga mengungsi dilokasi lainnya. Namun dia belum bisa memastikan jumlahnya. Lantaran membutuhkan waktu untuk melakukan pendataan.
"Berapa warga selain di hunian sementara untuk tsunami, ada yang memilih mengungsi di daerah perbukitan," terangnya.
Sedangkan di Kecamatan Angsana yang lokasinya relatif aman dan jauh dari laut, terdapat sekitar 700 warga asal Kecamatan Panimbang yang mengungsi.
"Warga enggan pulang. Mereka masih khawatir untuk pulang," kata Benny Madsira, ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Angsana.
Sebelumnya diberitakan terjadi gempa Banten berkekuatan magnitudo 7,4 yang kemudian dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,9 berpotensi tsunami pada Jumat, 2 Agustus 2019. Gempa berpusat di kedalaman 48 kilometer Barat Daya Pandeglang.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
https://ift.tt/2M03rHs
August 03, 2019 at 07:44AM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com https://ift.tt/2M03rHs
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment